Celotehan Orang Diam Karya : Fransisca Aprilia Aku ingin menuliskan semuanya Tentang rindu, asa, kepahitan, naluri Benci, cinta, karakter Hal itu semua tercantum dalam benak manusia “Aku ingin apa, itu bukan urusanmu! Biarlah aku yang mengurusnya, persetan!” Terdengar nyaring cemoohan Yang lantas otomatis merobek hati Manusia punya jutaan impian Tap beberapa saja yang tercapai Berkat kemalasan itu Yang setidaknya membuahkan satu seperempat impian Aku mau bungkam Tidak, diam saja Aku terlalu asyik menyaksikan Perseteruan hati 2 insan Kata orang, mereka lagi jatuh cinta Masak iya? Coba kau tengok Ternyata hanya api yang terlempar Bukan bola salju yang dingin Aku mau bungkam lagi! Lagi asyik menonton senja Kata orang, itu tandanya rindu Coba kutes dulu Ah, iya benar! Lagi rindu dia! Buktinya lagi nangis Sekarang malah jungkir balik Sudah, sudah! Capek bungkam aku! Aku mau merenung lagi Cari inspirasi
Tangisku Pada Senja Karya : Fransisca Aprilia Hembusan sang bayu Memberi tanda bahwa ia segera tampak Ia yang kumaksud, adalah Senja Aku berlari susah menuju sang arah Senja hadir, Mengenakan gaun jingga kebesarannya Aku berhenti Terduduk aku beralaskan kersik Tatapanku sendu Senja tersenyum, seakan berkata 'Tenanglah, dia baik-baik saja' Tangisku menjadi-jadi "Senja, katakan padaku, mengapa ia harus pergi?" Menanggung rindu ini begitu berat! Biar, biarlah kutumpahkan semua kepada senja Aku menunduk Pekikanku sakit "Senja, katakan padaku, dimana dia sekarang? Dimanakah pujaan hatiku? Bilakah dia rindu padaku? Bilakah hatinya membisikkan namaku? Katakan Senja!" Lesu aku acap-acap mengingatnya Menghantui setiap malamku Hatiku ingin jatuh rasanya Lihatlah, Senja. Dia menghilang! Dia menghilang dari sisiku Seakan termakan oleh gravitasi Kumohon, Senja Sampaikan tabikku padanya, "Ak